Klik, daftar, dapat 10 US Dollar

Rabu, 05 Oktober 2016

PERAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASI INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH



A.      PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas adalah bentuk transfer ilmu pengetahuan yang difasilitasi oleh pendidik, dan diikuti oleh peserta didik dalam suatu periode waktu yang sudah ditetapkan berdasarkan kurikulum tertentu menggunakan metode pembelajaran dan sarana pendidikan yang ada. Model pembelajaran tatap muka seperti ini adalah bentuk baku yang dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Dengan model pembelajaran tatap muka ini, proses transfer ilmu pengetahuan akan lebih efektif karena jika terjadi kesulitan memahami suatu konsep yang dijelaskan, peserta didik dapat langsung memperoleh penjelasan dari fasilitator yang mendampinginya. Dapat dipastikan bahwa model pembelajaran tatap muka ini tidak dapat digantikan oleh model pembelajaran apapun, walaupun bukan berarti pembelajaran tatap muka ini tidak memiliki kelemahan. Kelemahan utama pembelajaran tatap muka terletak pada proses nya yang hanya dapat dilaksanakan dalam jangka waktu pendek yang sudah ditentukan. Seolah-olah proses transfer ilmu pengetahuan dibatasi oleh ruang dan waktu dan sangat bergantung pada keberadaan guru sebagai penyampai ilmu pengetahuan.
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology)”, saat ini, memberikan peluang baru kepada dunia pendidikan untuk mengembangkan model-model pembelajaran baru untuk menutupi kelemahan-kelemahan yang muncul dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka.  Dari sisi proses, ICT dapat menutup kelemahan keterbatasan ruang dan waktu, sedangkan dari sisi konten, ICT menawarkan pemahaman konten yang lebih mudah dicerna peserta didik.
ICT Based Learning adalah salah satu model pembelajaran menggambarkan pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran. Peluang baru yang dijanjikan teknologi ini sangat luas. Untuk memanfaatkannya, kreativitas pendidik menjadi penting, karena tanpa kreatifitas pendidik tersebut ICT ini tidak akan memberikan dampak yang optimal.Dalam proses pembelajaran berbasis ICT yang paling canggih sekalipun, guru tetap memegang peran sentral sebagai pengembang konten dan tutor pembelajaran.
2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada ,maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
a.         Bagaimana peranan ICT dalam pembelajaran di sekolah?
b.         Bagaimana strategi implementasi ICT di sekolah?
3.        Tujuan
a.         Mengetahui peranan ICT dalam pembelajaran di sekolah.
b.         Mengetahui strategi implementasi ICT di sekolah.


B.       PEMBAHASAN
1.        Peranan ICT dalam Pembelajaran di Sekolah
Tingkat literasi yang tinggi dan bervariasi, sangat terkait dengan trend kehidupan abad ke-21 dan fungsi-fungsi serta aplikasi ICT. Karena itu, sarana ICT sangat penting untuk menunjang berbagai aktivitas masyarakat manusia di abad ke-21, tentu saja termasuk aktivitas dalam bidang pendidikan. Dengan sarana ICT yang up to date dan relevan, lembaga-lembaga pendidikan dapat memaksimalkan perannya sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban.
Peran yang sangat penting dan strategis sebagai pusat belajar, pusat budaya, dan pusat peradaban menuntut lembaga-lembaga pendidikan untuk dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran yang memiliki paradigma yang jelas dan daya jangkau yang luas. Dalam konteks inilah sarana ICT menjadi sangat urgen, karena sarana ICT memberikan nilai manfaat yang sangat banyak. Menurut penelusuran UNESCO (2013), ada lima manfaat yang dapat diraih melalui penerapan ICT dalam sistem pendidikan:
a.         Mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan
b.         Meningkatkan kesetaraan pendidikan (equity in education)
c.         Meningkatkan mutu pembelajaran (the delivery of quality learning and teaching); meningkatkan profesionalisme guru (teachers’ professional development)
d.        Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan.
Meskipun berhadapan dengan banyak kendala, upaya UNESCO dan lembaga-lembaga kependidikan lainnya untuk mengintegrasikan ICT ke dalam sistem pengelolaan dan pelayanan pendidikan sudah cukup berhasil. Keberhasilan ini ditandai oleh munculnya berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e pada jargon-jargon tersebut bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet, maka muncullah beberapa jargon baru, seperti computer based teaching and learning, Internet-based learning atau web-based learning.
Dinas Pendidikan Nasional sebagai induk dari sekolah, memiliki beberapa program yang berguna bagi peningkatan kualitas siswa dan sekolah dengan memanfaatkan TIK, misalnya Jaringan Informasi sekolah (www.jis.or.id), portal bahan belajar dan jaringan komunikasi sekolah (www.edukasi.net), media sharing ilmu pengetahuan (Open Knowledge & Education), (www.oke.or.id).
Menurut Siahaan (2010) peran ICT dalam pembelajaran sebagai fasilitator agar mencapai optimalisasi proses pembelajaran antara lain,
a.         Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misal untuk menjelaskan aliran freon (cairan pendingin) pada sistem AC.
b.         Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, seperti menampilkan gambar mesin-mesin kendaraan zaman dulu.
c.         Menampilkan objek yang terlalu besar, misal penampang sasis kendaraan besar seperti bus atau truck.
d.        Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti partikel penyusun cast iron (besi tuang)
e.         Mengamati gerakan yang terlalu cepat, seperti slow motion pada pengereman dengan Antilock Brake System.
f.          Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g.         Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa.
h.         Membangkitkan motivasi belajar siswa.
i.           Menyajikan informasi belajar secara konsisten, akurat, berkualitas dan dapat diulang penggunaannya atau disimpan sesuai kebutuhan.
j.           Menyajikan pesan belajar secara serempak untuk segala sasara, dimanapun, dan kapanpun.
Potensi ICT dalam membantu efektivitas pembelajaran juga didukung oleh hasil penelitian yang dirujuk Ade Kusnandar (2008) yang menyimpulkan bahwa :
a.         10% informasi diperoleh dengan cara membaca teks.
b.         201% informasi diperoleh dengan cara mendengar suara.
c.         30% informasi diperoleh dengan cara melihat gambar.
d.        50% informasi diperoleh dengan cara melihat dan mendengar video/animasi
2.        Strategi Implementasi ICT di Sekolah
Mengingat begitu besarnya peran ICT dalam pembelajaran maka dibutuhkan suatu strategi yang mendalam dalam penggunaan ICT di sekolah agar dapat memberikan manfaat yang optimal terhadap suksesnya pembelajaran, bukan malah sebaliknya. Ada beberapa strategi yang dapat di lakukan oleh pihak sekolah adalah sebagai berikut :
a.         Menyedia kebutuhan perangkat ICT, misalnya fasilitas komputer, proyektor LCD dan sambungan internet yang dapat dimanfaatkan oleh guru, karyawan, dan siswa.
b.         Kemudahan dalam mengakses sistem jaringan bagi guru, karyawan, dan siswa.
c.         Implementasi di tingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari bagaimana sistem e-learning dengan memberi pelatihan terprogram dan berkesinambungan.
d.        Menyediakan tenaga khusus ICT yang mumpuni dibidang ICT  untuk mengkoordinasi semua perangkat ICT.
e.         Membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis ICT dalam penyelenggaraan program pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.
Kemajuan tehnologi computer telah merubah tatanan dan peran pendidikan. Segala informasi dapat diakses melalui jaringan internet. Dulu informasi ilmu pengetahuan hanya dapat peroleh dari guru dan buku, atau teacher centered. User dapat mengadakan informasi langsung jarak jauh melalui berbagai layanan yang ada, Twitter, Websitte, Facebook.
Reduit Mauritus (2011) mengatakan ada manfaat nyata dan terukur ketika anak-anak menggunakan IT. Keunggulan ICT yang diperankan oleh internet dalam menyediakan informasi, telah membawa perubahan dalam budaya dan tingkah laku khususnya dalam Proses pembelajaran. pendidikan seperti ini dinamakan sebagal e-Education atau e-Learning,biasanya sekolah tertentu menyebutkan Pembelajaran berbasis multimedia.
Adapun implementasi ICT yang dapat diterapkan di sekolah antara lain,
a.         Media pembelajaran dan sumber informasi dengan cara searching dan browsing
b.         Pembuatan program pembelajaran dan penyajian yang menarik dengan power point.
c.         Presentasi infomasi  suatu tugas atau proses.
d.        Alat pengolah dan penyimpan data yang tepat akurat
e.         Alat komunikasi yang cepat antara peserta didik, guru dan orang tua.

C.       KESIMPULAN
ICT Based Learning adalah salah satu model pembelajaran menggambarkan pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran.
Peran ICT dalam sistem pendidikan menurut UNESCO (2013) : a) Mempermudah dan memperluas akses terhadap pendidikan; b) Meningkatkan kesetaraan pendidikan (equity in education); c) Meningkatkan mutu pembelajaran (the delivery of quality learning and teaching); d) meningkatkan profesionalisme guru (teachers’ professional development); e) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen, tata kelola, dan administrasi pendidikan.
Strategi implemetasi TIK di sekolah dapat diupayakan dengan pengadaan komputer proyektor LCD dan jaringan internet, implementasi ditingkat guru dengan cara guru diharuskan mempelajari bagaimana sistem e-learning dengan cara memberi pelatihan terprogram dan berkesinambungan, menyediakan tenaga khusus TIK yang mempunyai keahlian  untuk mengkoordinasi perangkat TIK, membuat suatu sistem jaringan terpadu berbasis TIK dalam penyelenggaraan program pendidikan misalnya pembuatan web sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Muhammad, dkk, 2008, “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Provinsi Sulawesi Tenggara” : Kendari
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2011, “Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA” : Jakarta
Ismaniati, Cristina, “Prnggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran” : Yogyakarta, FIP UNY
Sirozi, Muhammad, 2013, “Peran dan Manfaat ICT dalam Pendidikan” : Palembang, IAIN Raden Fatah

Tidak ada komentar: