Klik, daftar, dapat 10 US Dollar

Minggu, 10 Maret 2013

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI (PI)


Pada era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai produsen kendaraan memproduksi kendaraan dengan mengedepankan keunggulan dan meminimalisir kekurangan pada kendaraan. Meskipun kendaraan yang diproduksi antara produsen satu dengan yang lainnya memiliki desain yang hampir mirip sehingga persaingan antar produsen dapat dinilai oleh konsumen dengan melihat persamaan desain dan perbedaan mesin. Tetapi hal itu merupakan keuntungan bagi konsumen untuk memilih sendiri jenis kendaraan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kendaraan dari berbagai pabrikan kendaraan yang ada. 
Oleh karena itu kampus sebagai tempat pengolahan para generasi penerus bangsa menjadi generasi yang terdidik, terampil dan professional perlu membekali mahasiswanya dengan kemampuan teori dan kemampuan praktik yang up to date. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, perguruan tinggi tidak bisa berdiri sendiri apalagi jika mengingat beberapa kekurangan yang ada selama ini. Sebagai upaya pembekalan bagi mahasiswa dengan dunia kerja yang sesungguhnya sangat penting bagi sebuah perguruan tinggi untuk menjalin kerja sama dengan pihak industri. Dengan adanya kerja sama yang terjalin berarti memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk membekali diri mereka dengan ketrampilan dan juga pengetahuan terutama di bidang teknik. Diharapkan dengan pengetahuan yang diperoleh selama pelaksanaan Praktik Industri dapat menjadikan nilai tambah bagi mahasiswa. 
Pemilihan tempat Praktik Industri sendiri sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa. Mahasiswa dapat memilih tempat industri yang sesuai dengan bidang konsentrasi masing-masing mahasiswa, seperti industri pengecoran logam, bengkel pemesinan, bengkel konstruksi, industri otomotif, jasa pelayanan servis, dan juga industri-industri yang relevan.

Untuk lebih lengkapnya silahkan download laporan PI di bawah ini:


DOWNLOAD LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

Selasa, 05 Februari 2013

Kategori Korosi Pada Stainless Steel 


1) Uniform Corrosion

Uniform corrosion terjadi disebabkan rusaknya seluruh atau sebagian protective layer pada SS sehingga SS secara merata akan berkurang/aus. Korosi ini terjadi umumnya disebabkan oleh cairan atau larutan asam kuat maupun alkali panas. Asam hidroklorit dan asam hidrofluor adalah lingkungan yang perlu dihindari SS apalagi dikombinasikan dengan temperatur serta konsentrasi yang cukup tinggi. Korosi uniform yang menyebabkan berkurangnya dimensi permukaan benda secara merata.

2) Pitting Corrosion

Korosi berupa lubang-lubang kecil sebesar jarum, dimana dimulai dari korosi lokal (bukan seperti uniform corrosion). Pitting corrosion ini awalnya terlihat kecil dipermukaan SS tetapi semakin membesar pada bagian dalam SS. Korosi ini terjadi pada beberapa kondisi pada lingkungan dengan PH rendah, temperature moderat, serta konsentrasi klorida yang cukup tinggi (misal NaCl atau garam di air laut). 

Satu hal yang menyebabkan pitting corrosion sangat serius bahwa ketika lubang kecil terbentuk, maka lubang ini akan terus cenderung berkembang (lebih besar dan dalam) meskipun kondisi SS tersebut sangat tertutup atau tidak dapat tersentuh sama sekali.

3) Crevice Corrosion

Korosi jenis ini sering terjadi di daerah yang kondisi oksidasi terhadap krom (Cr) SS sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali (miskin oksigen). Sering pula terjadi akibat desain konstruksi peralatan yang tidak memungkinkan terjadinya oksidasi tersebut misal celah antara gasket/ packing, celah yang terbentuk akibat pengelasan yang tidak sempurna, sudut-sudut yang sempit, celah/ sudut antara 2 atau lebih lapisan metal, celah antara mur/baut dsb. Praktis korosi ini terjadi di daerah yang sangat sempit (celah, sudut, takik dsb). Crevice Corrosion dapat dipandang sebagai pitting corrosion yang lebih berat/ hebat dan terjadi pada temperature dibawah temperature moderate yang biasa menyebabkan pitting corrosion. Cara untuk menghindari masalah ini, salah satunya dengan membuat desain peralatan lebih ‘terbuka’ walaupun kenyataannya sangat sulit untuk semua aplikasi. 

Senin, 28 Januari 2013


MAKALAH TEKNIK PENDINGIN
MACAM-MACAM KOMPRESOR

Disusun oleh :
RIWAD GALANG CANTYAJI
( K25 09 054)
 2011



BAB I
PENDAHULUAN

PENGERTIAN KOMPRESOR
Kompresor adalah suatu alat mekanis dan bertugas untuk mengisap uap refrigeran dari evaporator. Kemudian menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem pendingin.


Kompresor

Kompresor atau pompa hisap tekan berfungsi mengalirkan refrigeran ke seluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan tinggi ke sisi berekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor. Komponen-komponen penting yang terdapat pada kompresor adalah:
a) Katup Isap
Katup ini memasukkan gas refrigeran ke dalam silinder atau ruang torak. Daya isap dan kemampuan kompresor bergantung dari kecepatan gerak dan kecapatan udara dari semua bagian yang berhubungan dengan katup ini. Katup ini biasanya terbuat dari baja khusus (compressor valve steel).


b) Katup Buang
Katup buang bertugas untuk membuang gas-gas keluar dari silinder atau ruang-ruang torak. Katup-katup buang ini biasanya terbuat dari bahanbahan yang sama dengan katup-katup isap
c) Katup Servis
Katup ini berguan untuk menguji kompresor dan memperbaiki sistem pendingin
d) Bak Penampungan (Reservoir)
Penampung minyak diperlukan untuk pelumasan semua bagina-bagian. Biasanya bak engkol (crank case) digunakan sebagai bak pemapung minyak, kecuali pada kompresor-kompresor yang besar yang mempunyai sistem pelumasan khusus.

Rabu, 09 Januari 2013


BAB I
KONSEP PENGENDALIAN MUTU

A.      Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan perlu menyusun strategi dalam melaksanakan pengendalian mutu produk atau jasa yang berkualitas untuk memenangi persaingan. Penerapan teknologi yang semakin canggih juga mendorong meningkatnya kualitas suatu produk, hal ini juga tidak terlepas dari pengaruh sumber daya manusia yang andal dan keadaan eksternal perusahaan. Peralatan yang canggih dan pabrik yang lengkap belum tentu menjamin sistem kendali mutu yang terpadu yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Pengendalian mutu dilakukan dengan tujuan mewujudkan mutu yang sesuai dengan syarat-syarat yang dituntut oleh konsumen. Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan usaha, dan mengembalikan investasi kepada para pemegangang saham dan pemilik perusahaan.
B.       Konsep Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah suatu sistem kendali yang efektif untuk mengkoordinasikan usaha-usaha penjagaan kualitas, dan perbaikan mutu dari kelompok-kelompok dalam organisasi produksi, sehingga diperoleh suatu produksi yang sangat ekonomis serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ada beberapa konsep pengendalian mutu yang sering diterapkan, yaitu:
1.        Market-In
2.        Quality-First
3.        Vital-Few
4.        Fact and Data Appreciation
5.        Process Control
6.        Dispersion Control
7.        Next Down-Stream Shops are Customer
8.        Upper Stream Control
9.        Recurrent Preventive Action
10.    Respect Employees as Human Being
11.    Top Management Commitment